MAKALAH
PANCASILA SEBAGAIPARADIGMA PEMBANGUNAN PENDIDIKAN
ANAK-ANAK SEKOLAH DASAR YANG BERKARAKTER, BERAKHLAK, DAN BERMORAL
OLEH
YULIA WARDANI
J1A013144
FAKULTAS TEKOLOGI PANGAN DAN AGROINDUSRI
UNIVERSITAS MATARAM
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur marilah kita
panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat kesehatan jasmani
dan rohani sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Sholawat dan salam tetap kita curahkan kepada baginda nabi besar kita Muhammad
Saw yang telah menunjukan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama
islam.
Penulis disini merasa sangat
bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila Sebagai
Paradigma Pembangunan Pendidikan Anak-Anak Yang Berkarakter, Berakhlak, Dan
Bermoral” yang merupakan salah satu tugas pendidikan pancasila pada akhir
semester satu.
Dalam menyelesaikan makalah ini,
banyak mendapat bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam
kesempatan ini penulis ingin menyampaikan terima kasih kepada :
1. Pak
Khairil Wadi selaku dosen mata kuliah pendidikan pancasila yangtelah memberikan
tugas makalah ini sehingga pengetahuan penulis dalam penulisan makalah semakin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi penyusuna
skripsi kami di kemudian hari.
2. Dosen
pembimbing akademik
3. Orang
tua dan kakak-kakak kos yang selalu
membantuku, menghiburku dan memberikan semangat padaku dalam menyelesaikan
makalah ini.
4. Sahabat-sahabat
Penulis menyadari
kalau makalah ini belum sempurna karena keterbatasan kemampuan yang penulis
miliki. Oleh kerena itu keritik dan saran sangat penulis harapkan.
Akhir kata
semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan karunianya kepada kita semua dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya,
amin ya robbal alamin.
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR ….. ……………………………………i
DAFTAR ISI …………………………………………………..ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang
……………………………………..1
B. Perumusan
masalah ………………………………..2
BAB II : PEMBAHASAN
BAB III :
PENUTUP
1.1
Kesimpulan
1.2
Saran
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR
BELAKANG
Pancasila selain sebagai dasar
negara Indonesia juga merupakan suatu pandangan atau asumsi-asumsi dasar dan
teoritis yang bersifat umum tentang kehidupan masyarakat Indonesia dalam
bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
Istilah paradigma pada mulanya
dipakai dalam bidang ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang pertama kali
mengemukakan istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu
didominasi oleh suatu paradigama. Paradigma adalah suatu pandangan mendasar
dari para ilmuan dalam merumuskan apa yang arus dipelajari, apa yang harus
dijawab, bagaimana seharusnya dalam menjawab dan aturan-aturan yang bagaimana
yang harus dijalankan dalam mengetahui persoalan tersebut. Suatu paradigma atau
sudut pandang dan kerangka acuan tertentu, seorang ilmuan dapat menjawab suatu
masalah dalam ilmupengetahuan.
Istilah paradigma makin lama
makin berkembang tidak hanya di bidang ilmu pengetahuan, tetapi pada bidang
lain seperti bidang politik, hukum, sosial, dan ekonomi. Paradigma kemudian
berkembang dalam pengertian sebagai kerangka pikir, kerangka bertindak, acuan
orientasi, sumber, tolak ukur, parameter, arah dan tujuan dari sebuah kegiatan.
Dengan demikian, pancasila sebagai paradigma pembangunan menempati posisi
tinggi dan penting dalam melaksanakan segala hal dalam kehidupan bangsa
Indonesia.
Selama tiga dasawarsa terakhir,
dunia pendidikan Indonesia secara kuantitatif telah berkembang pesat.sudah
tentu perkembangan pendidikan tersebut patut disyukuri. Namun sayangnya, perkembangan
pendidikan tersebut tidak diikuti dengan peningkatan kualitas pendidikan
akhlak, nilai, dan moral yang sepadan. Akibatnya muncul berbagai ketimpang
pendidikan di tengah-tengah masyarakat.
B. RUMUSAN
MASALAH
1.
Apakah penerapan pancasila sebagai
paradigma pembangunan pendidikan khususnya pada pendidikan sekolah dasar sudah
diaplikasikan?
2.
Bagaimana peranan pendidik/guru dalam
membentuk karakter, nilai, akhlak, dan moral yang baik kepada anak-anak
berdasarkan pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan ?
C. TUJUAN
1.
Untuk mengetahui masalah-masalah yang
dihadapi pendidik/guru dalam penerapan pancasila sebagai paradigma pembangun
pendidikan khususnya anak-anak tingkat sekolah dasar.
2. Untuk
mengetahui peranan pancasila dalam pembentukan pendidikan karakter, pendidikan
nilai, pendidikan akhlak, dan moral anak-anak.
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah paradigma pada mulanya dipakaidalam bidang
filsafat ilmu pengetahuan. Menurut Thomas Kuhn, orang yang pertama kali mengemukakan
istilah tersebut menyatakan bahwa ilmu pada waktu tertentu didominasi oleh
suatu paradigma. Paradigma adalah pandangan mendasar dari para ilmuan tentang
apa yang menjadi pokok persoalan suatu cabang pengetahuan. Kemudian dalam hal
ini pancasila sebagai paradigma pembangunan dalam bidang pendidikan artinya
bahwa pancasila sebagai pandangan dasar tentang pokok suatu permasalahn dalam
bidang pendidikan.
Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan
khususnya anak-anak sekolah dasar belum sepenuhnya di terapkan. Pendidikan
anak-anak sekolah dasar di masa modern inisangat jauh dari pendidikn moral dan
agama. Ada berbagai masalah yang menyebabkan penerapan pancasila sebagai
pembentuk karakter, akhlak, dan moral anak belum optimal penerapannya yaitu
tidak selarasnya konsep pendidikan yang dipahami oleh orang tua dan
pendidik/guru. Ketika di sekolah penidik/guru membina karakter, akhlak dan
moral siswa, namun di rumah belum tentu
Masalah yang lain dalam pembentukn karakter, akhlak, dan
moral siswa yaitu implementasi kurikulum belum optimal, memang kurikulum sudah
bertujuan untuk membentuk siswa-siswa yang berkarakter, berakhlak, dan
bermoral. Dan kalau dilihat secara teori sudah sangat baik di ajarkan di
anak-anak sekolah dasar, tapi peraktiknya yang belum teraplikasi dengan baik.
Di kalangan pendidik/guru dan lingkungan sekitar juga belum mendukung
sepenuhnya untuk tercapainya tujun bersama. Seharusnya pendidik/guru
mencontohkan juga prilaku, akhlak, dan moral yang baik kepada siswanya tidak
hanya sekedar teori saja. Karena contoh itu lebih besar pengaruhnya dari pada
hanya sekedar teori. Seharusnya orang tua dan pendidik/guru memberikan contoh
yang baik kepada anak-anak, jadi anak-anak tidak hanya melihat contoh yang baik
di sekolah saja tetapi di rumah juga. Tidak hanya itu , faktor dari masyarakat
dan lingkungan sekitar anak-anak juga belum diikutsertakan untuk berpartisipasi
membentuk siswa yangberkarakter, berakhlak dan bermoral.
Ada beberapa solusi dari permasalahn tersebut diantaranya
mengintensifkan komunikasi antara pendidik dengan orang tua, terbuka dan
berlapang dada untuk menerima konsep-konsep baru baru dalam mendidik anak yang
dimaksud disini yaitu orang tua dan pendidik/guru, bila memang ada konsep
mendidik yang lebih baik, konsisten dan disiplin dengan konsep yang sudah
disepakati, karena bila tidak, hal itu akan memperlambat pembentukan karakter,
akhlak dan moral anak, orang tua dan guru terlebih dahulu menjadi teladan bagi
anak-anak.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.
Pendidikan anak-anak khususnya sekolah
dasar sekarang ini jauh dari pendidikan moral dan agama.
2.
Penerapan pancasila sebagai paradigma
pembangunan pendidikan belum teraplikasi sepenuhnya. Karena beberapa faktor
yang tidak mendukung di pihak pendidik dan orang tua.
3.
Ada pun masalah-masalah dalam
pembentukan karakter, akhlak, dan moral pada anak-anak khususnya siswa sekolah
dasar yaitu tidak selarasnya konsep pendidikan yang dipahami oleh orang tua
dengan pendidik/guru, orang tua dan pendidik/guru belum mengamalkan nilai-nilai
pancasila atau tidak mencontohkan karakter, akhlak, dan moral yang baik kepada
anak-anak, dll.
4.
Solusi dari perasalahan-permasalahan
tersebut yaitu menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dengan
pendidik/guru untuk menyatukan konsep pendidikan yang berkarakter, berakhlak,
dan bermoral kepada anak-anak, konsisten dan disiplin dengan konsep pendidikan
sesuai pancasila untuk diterapkan kepada anak-anak, dan orang tua beserta
pendidik/guru terlebih dahulu memberikan contoh akhlak dan moral yang baik
kepada anak-anak.
B.
Saran
Diharapkan untuk para pendidik/guru dan
orang tua menerapkan pancasila sebagai paradigma pembangunan di bidang
pendidikan secara optimal agar dapat membentuk anak-anak yang berkarakter,
berakhlak, dan bermoral yang baik karena anak-anaklah yang akan merubah bangsa
ini menjadi lebih baik tentunya dengan karakter, akhlak, dan moral yang baik
pula.
DAFTAR
PUSTAKA
LAMPIRAN
A. Lampiran
hasil wawancara
Tempat : Rumah Nara Sumber Jln. Sembada Asri V Blok
C No. 13
Hari, tanggal : Senin, 23 desember 2013
Nara sumber : Siti Aisyah (Guru Sekolah Dasar Islam
Terpadu Mataram)
P: Apa pendapat Ibu tentang pendidikan anak-anak
sekolah dasar di masa modern ini ?
N : Kurangnya
pendidikan moral dan agama di sekolah. para pendidik/guru belum menjadi teladan
yang akan membuat anak menjadikan guru sebagai panutannya. implementasi
kurikulum belum optimal, walaupun kurikulum sudah bertujuan untuk membentuk
siswa-siswi yang berkarakter, namun pendidik/guru dan lingkungan sekitar belum
mendukung sepenuhnya untuk tercapainya tujuan tersebut. Masyarakat dan
lingkungan sekitar belum diikutsertakan untuk berpartisipasi membentuk siswa
berkarakter, karena bagaimanapun siswa adalah bagian dari masyarakat yang hidup
dan bergaul bersama.
P : Bagaimana
pengaruh pancasila sebagai paradigma pembangunan di aspek pendidikan khususnya
pengaruh karakter, akhlak, nilai, dan moral anak-anak sekarang ini ?
N : Bila melihat
poin-poin dari setiap sila pancasila, penerapannya masih jauh dari optimal.
Jangankan diterapkan, bahkan banyak siswa yang tidak hafal bunyi pancasila.
Selain itu semua permasalahan ini kembali kepada para pelaku pendidik/guru,
masih banyak dari guru-guru yang belum mengamalkan nilai –nilai pancasila itu
sendiri, sehingga penerapannya pun belum optimal
P : Permasalan
apa yang sering dihadapi oleh seorang pendidik/guru dalam membentuk karakter,
nilai, akhlak, dan moral yang baik kepada anak-anak ?
N : Tidak
selarasnya konsep pendidikan yang dipahami oleh orang tua dan pendidik/guru.
Ketika di sekolah pendidik/guru membina karakter, akhlak, dan moral siswa,
namun di rumah belum tentu.
P : bagaimana solusi yang harus di ambil untuk
menyelesaikan permasalahn tersebut ?
N :
1. Mengintensipkan
komunikasi antara pendidik dengan orang tua
2. Terbuka
dan lapang dada untuk menerima konsep-konsep baru dalam mendidik anak (orang
tua dan pendidik/guru), bila memang ada konsep mendidik yang lebih baik.
3. Konsisten
dan disiplin dengan konsep yang sudah disepakati, karena bila tidak hal itu
akan memperlambat pembentukan karakter, akhlak dan moral anak.
4. Orang
tua dan guru terlebih dahulu harus menjadi teladan bagi anak-anak.
B. Lampiran
gambar hasil wawancara
s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar